Jumat, 30 September 2016

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Perusahaan merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa melalui penggunaan sumber-sumber ekonomi secara efektif dan efisien. Setiap perusahaan yang menjalankan usaha selalu membutuhkanmodal kerja. Modal kerja itu antara lain digunakan untuk pembelian bahanbaku, aktiva tetap, pembayaran gaji karyawan dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien menjadi sangat penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja maka besar kemungkinannya perusahaan tersebut akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup tetapi tidak dapat membayar kewajiban jangkapendek pada waktunya maka akan menghadapi masalah likuiditas.
Dalamm menyusun dan menyempurnakan makalah ini penyusun mencoba untuk menyampaikan ataupun menjelaskan apa-apa saja yang menjadi ruang lingkup manajemen keuangan disertai fungsi dan tujuan pelaksanaanya untuk menunjang keberhasilan sebuah perusahaan.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Keuangan?
2.      Apa Saja Tujuan manajemen Keuangan?
3.      Apa Saja Fungsi Manajemen Keuangan?


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.     PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
1.      Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang perencanaan, pemeriksaan, penganggaran, pengelolaan, pencarian, pengendalian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan menyeluruh.
Manajemen keuangan dapat di definisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan.meskipun tugas dan kewajibannya berlainan disuatu perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan yaitu keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah segala kegiatan atau aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
Dibawah ini ada Beberapa definisi manajemen keuangan iyalah sebagai berikut:
1)      Bambang Riyanto: keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaaya yang minimal dan syarat syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
2)      Suad Husnan: manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
3)      James Van Horne: segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan serta pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
4)      Grestenberg: bagaimana bisnis yang diselenggarakan dapat memperoleh dana , bagaimana mereka mendapatkan dana , bagaimana penggunaan mereka serta bagaimana bisnis prof ts didistribusikan .
5)      Liefman: usaha untuk dapat menyediakan uang serta menggunakan uang untuk mendapat atau juga memperoleh aktiva.
6)      Weston dan Copeland
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan meliputi : keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan.
Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva-aktiva tersebut.
Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut, manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan dana dan pihak yang dapat menyediakan dana.
Dana yang berasal dari pasar modal ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari dalam perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan maupun depresiasi.

2.      Ruang Lingkup Manajemen Keuangan
Ruang Lingkup Manajemen Keuangan terdiri dari:
1)   Keputusan Pendanaan, meliputi kebijakan manajemen dalam pencarian dana perusahaan, misalnya kebijakan menerbitkan sejumlah obligasi dan kebijakan hutang jangka pendek dan panjang perusahaan yang bersumber dari internal maupun eksternal perusahaan.
2)   Keputusan Investasi, Kebijakan penanaman modal perusahaan kepada aktiva tetap atau Fixed Assets seperti gedung, tanah, dan peralatan atau mesin, maupun aktiva finansial berupa surat-surat berharga misalnya saham dan obligasi atau aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
3)   Keputusan Pengelolaan Aset, Kebijakan pengelolaan aset yang dimiliki secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pembicaraan tentang keputusan – keputusan dalam bidang keuangan, yaitu: Keputusan Investasi, Keputusan pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham.
Pelaksanaan Fungsi – fungsi manajemen keuangan yaitu: penggunaan dana dan memperoleh dana, lewat keputusan – keputusan investasi, pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden agar nilai perusahaan bisa meningkat.
Meliputi semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana dengan cara yang paling efisien.
Manajemen Keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Berbagai macam pengertian pembelanjaan
1.      Pembelanjaan Aktif.
 Adalah bagaiman menggunakan dan mengalokasikan dana yang telah diperoleh tersebut dengan cara yang paling efisien.
2.      Pembelanjaan Pasif.
Adalah usaha–usaha yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh dana. Pembelanjaan pasif , dibagi menjadi:
a.       kuantitatif (jumlah), penentuan besar atau jumlah modal yang akan dibutuhkan.
b.      kualitatif (macam), penentuan jenis/macam modal yang akan digunakan.
3.      Pembelajaan ditinjau dari sumber dana
1)      Pembelanjaan dari luar (external financing)  
a.       Pembelanjaan sendiri (equity financing), dana yang berasal dari pemilik, peserta/pengambil bagian/pemegang saham.
b.       Pembelanjaan Asing (debt financing), dana yang berasal dari kredit bank, asuransi.
2)      Pembelanjaan dari dalam (internal financing)
a.       Pembelanjaan intern, penggunaan laba, penggunaan cadangan untuk digunakan sebagai modal
b.      Pembelanjaan intensif, penggunaan penyusutan aktiva tetap yang masih belum digunakan untuk menganti aktiva yang lama.








B.     TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
Tujuan utama manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan nilai kekayaan para pemegang saham. Nilai kekayaan dapat dilihat melalui perkembangan harga saham (common stock) perusahaan di pasar. Dalam hal ini, nilai saham dapat merefleksikan investasi keuangan perusahaan dan kebijakan dividen. Oleh karena itu, dalam teori-teori keuangan, variabel yang sering digunakan dalam penelitian pasar modal untuk mewakili nilai perusahaan adalah harga saham, dengan berbagai jenis indikator , antara lain return saham, harga saham biasa, abnormal return, price earning ratio (PER), dan indikator lain yang merepresentasikan harga saham biasa di pasar modal. Dengan demikian, bisa dimaknai bahwa tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan para pemegam saham, yang berarti meningkatkan nilai perusahaan yang merupakan ukuran nilai objektif oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan.
Adapun tujuan normatif secara mendasar, pemaksimalan kekayaan para pemegang saham adalah secara rasional mampu menunjukkan operasi bisnis perusahaan melalui alokasi sumber daya secara efisien, dengan asumsi bahwa dalam mencapai tujuan, manajemen keuangan harus melalui pertimbangan kebijakan keuangan sesuai perencanaan dan pengendalian secara efektif dan efisien (costefectivegness), dengan tetap mencermati perubahaan kondisi ekonomi secara makro mengarah pada pemaksimalan kekayaan para pemegang saham.mengantisipasi perubahan. Tanggung jawabnya mencakup berbagai aspek pengembangan yang vital secara keseluruhan dalam perusahaan, antara lain meyakinkan catatan-catatan keuangan secara cermat, menyajikan laporang keuangan, mengelola posisi kas perusahaan, dan menyiapkan kuitansi pembayaran. Pada saat likuiditas perusahaan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mencapai prospek yang lebih baik, manajer keuangan bertanggung jawab untuk mengelola tambahan dana untuk memenuhi kebutuhan kas perusahaan.
Dengan adanya manajemen keuangan, maka seorang manajer keuangan diharapkan mampu mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang diperkirakan akan muncul dalam sebuah perusahaan, seperti :
a.       Risiko likuiditas
Apabila perusahaan itu tidak cukup likuiditasnya, maka korporasi dxapat meminjam kepada bank, melalui pinjaman jangka pendek, cerukan dan anjak piutang.
b.      Default risk
Apa bila kemungkinan dimana korporasi itu tidak dapat membayar pinjaman dalam obligasi pada saat jatuh tempo. Untuk mengatasinya diperlukan dana taktis “sinking fund”
c.       Risiko finansil
Yaitu keadaan dimana penghasilan oprasional bersih atau “Net Operating Income” atau “EBIT” (Earning before Interest and Tax) lebih kecil dari bunganya.
d.      Risiko Operasional
Merupakan risiko inflasi dan risiko perubahan kurs yang terdapat dalam Capital Budgeting Technique dibawah risiko.

Selain itu mengesampingkan tujuan manajemen keuangan, sebuah perusahaan juga mempunyai suatu tujuan yaitu Efesiensi dan efektifitas dalam pembelanjaan perusahaan harus berorientasi pada tujuan perusahaan.  Untuk itu perlu merumuskan dengan benar apa yang menjadi tujuan mendirikan sebuah perusahaan.  Dalam beberapa teori disebutkan tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan , pendapat tersebut tidak salah tetapi belum tepat, karena jika hanya dirumuskan mencari keuntungan (Laba) maka banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya.  Tujuan perusahaan yang hanya mengejar Keuntungan akan mengabaikan faktor waktu dan ketidakpastian.  Jika hanya mengejar keuntungan tahun ini, perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya penelitian dan pengembangan produk, biaya-biaya pelatihan SDM dll, akibatnya perusahaan memperoleh keuntungan tetapi untuk tahun-tahun mendatang tidak dapat dipastikan apakah perusahaan memperoleh keuntungan.
Mengukur kinerja perusahaan dengan keuntungan saja  tidak dapat  menggambarkan kinerja yang sesungguhnya, misalkan ada 2 perusahaan, perusahaan A dengan modal 100 juta menghasilkan keuntungan 25 juta , perusahaan B dengan modal 80 juta menghasilkan keuntungan 20 juta.  Maka return perusahaan A =  25% (25 juta : 100 juta) dan return perusahaan B = 25% (20 juta : 80 juta), dengan deemikian perusahaan B memiliki kinerja yang lebih baik karena dengan modal yang lebih kecil menghasilkan tingkat keuntungan yang sama dengan perusahaan A.
Tujuan perusahaan dalam konteks manajemen keuangan  lebih di arahkan pada menciptakan kekayaaan perusahaan atau maksimalisasi kekayaan perusahaan.  Meningkatkan kekayaaan perusahaan akan meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan. Seorang pengusaha yang membuka Toko minimarket dengan modal 500 juta berharap nantinya nilai kekayaan usahanya akan meningkat lebih dari 500 juta setelah beberapa tahun akan datang.
Namun pertanyaannya apakah tujuan perusahaan itu hanya mensejahterakan pemiliknya saja ?  Perlu di ingat perusahaan melibatkan pihak-pihak lain yang juga berperan dan berkepentingan terhadap perusahaan. Apalagi jika perusahaan tersebut dengan skala usaha yang lebih besar maka pihak-pihak lain dalam hal ini disebut sebagai stakeholders wealth juga perlu disejahterakan terlebih dahulu sebelum pemiliknya (share holder wealth) disejahterakan.  Siapa saja yang disebut sebagai stakeholders wealth tersebut  ?    Antara lain sebagai berikut :
1.      Manajemen dan Karyawan sebagai ujung tombak perusahaan, mereka di sejahterakan dan dibayar  dengan penghasilan yang sesuai dengan pekerjaan dan kualifikasinya masing-masing.  karyawan berkerja dengan nyaman, tanpa tekanan dan berhak memperoleh promosi karir secara berjenjang jika memiliki prestasi kinerja yang baik.
2.      Kreditur, sebagai pihak lembaga pemberi pinjaman berhak mendapatkan keamanan lancarnya kredit yang diberikan dan memperoleh pendapatan atas kredit yang diberikan (bunga, bagi hasil dll)
3.      Konsumen sebagai pengguna barang /jasa memperoleh kepuasan yang setimpal atas nilai yang dibayarkan pada produk yang dibeli.
4.      Pemerintah, memperoleh pendapatan pajak atas keuntungan usaha perusahaan.
5.      Masyarakat turut merasakan kesejahteraan dari keberadaan perusahaan dalam bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan.  Program pertanggung jawaban sosial bisa berbentuk pendidikan (bea siswa), pengembangan UKM (kredit lunak), bantuan bencana alam, produk yang ramah  lingkungan dll.
Jika para stake holder di atas telah di sejahterakan, maka klaim terakhir bagi perusahaan adalah mensejahterakan pemiliknya.  Sebuah resiko yang di beban pemilik perusahaan bahwa pemegang saham memperoleh klaim terakhir dari keuntungan yang diperoleh perusahaan.  Begitu juga seandainya perusahaan di likuidasi, maka pembayaran hak  didahulukan dulu utntuk membayar kewajiban-kewajiban perusahaan seperti gaji karyawan yang tertunda, utang-utang dengan pihak kreditur, utang-utang lainnya baru setelah selesai semua, sisanya di bagi untuk pemilik saham, sesuai proporsi kepemilikannya.
Namun jika pengeloaan perusahaan dilakukan dengan baik dan meningkatkan value perusahaan tentunya memberikan pengembalian (return) bagi para investor yang lebih besar tingkatnya dibanding para stake holder.  Sesuatu yang lumrah karena  investor berhadapan dan  memiliki resiko yang besar.

C.     FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN
Fungsi Manajemen Keuangan iyalah sebagai berikut :
1.      Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2.      Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3.      Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4.      Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5.      Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.

Fungsi manajemen keuangan dapat dirinci ke dalam beberapa bentuk kebijakan atau keputusan, sebagai berikut :
1.      Keputusan Investasi (Investment Decision)
Investasi iyalah sebagai penanaman modal suatu perusahaan pada aktiva riil maupun aktiva finansial. keputusan finansial adalah keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan Investasi akan berpengaruh langsung terhadap besarnya (return on investment) atau rentabilitas investasi serta aliran kas perusahaan pada masa yang akan datang.
2.      Fungsi Pendanaan (Financing Decision)
Keputusan pendanaan ini iyalah  mempelajari sumber- sumber dana yang berada di sisi pasiva. Untuk itu diperlukan perhatian sumber dana yang biayanya paling minimal serta syarat- syarat yang menguntungkan. Pemenuhan dana dapat dilakukan dengan melalui sumber intern serta sumber ekstern perusahaan.
3.      Keputusan Deviden (Dividend Decision)
Keputusan ini iyalah dilakukannya untuk menentukan :
1)        Besarnya persentase laba yang dapat dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk cash dividen.
2)        Stabilitas dividen yang akan dibagikan.
3)        (stock dividend)Dividen saham .
4)        (stock split) Pemecahan saham.
5)        Penarikan kembali saham yang beredar.
4.      Mendapatkan kombinasi keuangan optimal yang berhubungan dengan berbagai jenis penilaian kinerja perusahaan. Bentuk-bentuk penilaian kinerja diantaranya berkaitan dengan penentuan ukuran perusahaan, laba operasi perusahaan, risiko bisnis, dan penentuan tingkat likuiditas.
Dalam menjalankan fungsi manajemen keuangan, terdapat tujuan korporasi antara lain:
a.       Untuk mencapai kesejahteraan pemegang saham, secara maksimum.
b.      Untuk mencapaikeuntungan maksimum dalam jangka panjang
c.       Mencapai hasilmanajerial yang maksimum
d.      Mencapat pertanggung jawaban sosial dalam pengertian; peningkatan kesejahteraan dari karyawan.




BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
        Setelah menulis materi pada makalah ini akhirnya penulis berkesimpulan bahwa, Manajemen keuangan  adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif-efektifnya,seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Dalam prakteknya, Manajemen keuangan adakah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi/perusahaan. Untuk itu dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik perulah kita untuk mengindentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik.

B.     SARAN
        Perusahaan perlu meningkatkan kemampuan untuk mengelola dana yang ada secara optimal. Selain itu, perusahaan hendaknya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman karyawan, manajemen perusahaan dan staf bagian keuangan mengenai pentingnya meningkatkan efisiensi modal kerja untuk memperoleh rentabilitas ekonomi.





REFERENSI

1.      Harmono.2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara
2.      Tampubulon, Manahan P. 2013. Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media
 
Copyright 2010 UstiAyusari . Powered by Blogger
Blogger Templates created by DeluxeTemplates.net
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase