BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan kewirausahaan dapat di
lakukan dalam bidang pendidikan, karier, jabatan, dan dalam perekonomian.
kewirausahaan dalam perekonomian, adalah setiap usaha yang berhubungan langsung
dengan pemenuhan kebutuhan manusia. usaha pemenuhan kebutuahan ekonomi ini
memerlukan aktivitas dalam bidang perekonomian, separti peningkatan pengetahuan
berusaha dan mengembangkan modal. aktivitas perekonomian yang dapat diarahkan
dapat menhasilkan pendapatan, untuk memenuhi kebutuhan konsumtif pengusaha dan
keluarganya ataupun dengan orang orang lain, misalnya karyawannya maupun orang
orang di sekitarnya.
untuk mencapai keberhasilan dalam
aktifitas perekonomian, di perlukan kualitas peribadi yang kuat dan mantap
dalam berusaha. para pengusaha memerlukan sikap dan kemauan yang kuat untuk
berkerja, demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi pribadi dan masyarakat. di
samping itu harus memiliki semangat berpetualang, bebrani yang ada, baik
material financial maupun personal.
kegiatan ekonomi dalam bidang
ekonomi,bergerak dan bernaung dalam lembaga lembaga ekonomi yang berupa
perusahaan maupun perseroan, yang bergerak dalam bidang produksi jasa dan
pelayanan
Banyak pengusaha besar berhasil pada
masa ini memulai perusahaan mereka secara kecil kecilan pada masa lalu. Ibu
Moeryati Soedibyo, pemilik persuhaan Mustika Ratu, memulai perusahaan jamu dan
perawatan kecantikan tradisional secara kecilan, bukannya tiba tiba menjadi
besar begitu juga dengan usaha-usaha lain yang terkenal di mulai dari kecil.
Ini termasuk Aburizal Bakrie (Bakri Brothers), Liem Sioe Liong (keluarga Liem),
dan Gobel yang mendirikan Nasional Gobel. Malah di seluruh dunia, di setiap
Negara wirausaha hebat lahir dari usaha kecil. Sehinggga kini mereka mau
bekerja walaupun sudah tua dan dalam keadaan lemah. Mereka terus melakukan
banyak tugas-tugas perusahaan walaupun mereka punya anak-anak dan para pekerja
yang berpendidikan tinggi.
Seorang wirausaha (entrepreneur)
bekerja dan mengembangkan perusahaan setapak demi setapak, mengenali kelemahan
dan kekuatan diri sebelum melangkah memasuki dunia usaha yang lebih besar dan
penuh tantangan. Pada umumnya wirausaha adalah orang yang kreatif dalam
menyelesaikan permasalahan hidup, dan faktor ini menjadikan mereka tabah dan
mampu mengatasi tantangan untuk menjadi wirausaha yang sukses.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
pengertian usaha kecil dan kewirausahaan?
2. Bagaimana
memulai dan mengoperasikan bisnis kecil?
3. Apa
ciri-ciri wirausaha yang berhasil?
4. Apa
faktor-faktor kegagalan kegiatan seorang wirausaha?
5. Jelaskan
kegagalan dan keberhasilan bisnis kecil!
6. Jelaskan
daya cipta dan pembaruan dalam ciptaan produk!
7. Apa peranan
perusahaan (Business Plan)
BAB II
PEMBAHASAN
A. USAHA KECIL DAN KEWIRAUSAHAAN
Perusahaan kecil tidak dapat
dipisahkan dengan kewirausahaan. Kegiatan seorang wirausaha sering dikaitkan
dengan perusahaan kecil, dan hal itu disebabkan karena ciri yang ada pada
seorang wirausahawan yang dikatakan tidak dapat bekerja di dalam organisasi
besar.
1. Definisi
Usaha Kecil, Bidang Usaha dan Sumbangannya
a.
Definisi Usaha Kecil
Usaha kecil
ialah kegiatan yang mempunyai modal awal yang kecil, atau kekayaan (asset) yang
kecil dan jumlah pekerja yang juga kecil. Nilai modal awal, aset, dan jumlah
pekerja itu bergantung kepada definisi yang diberikan oleh pemerintah atau
institusi lain dengan tujuan-tujuan tertentu. Misalnya Indonesia mendefinisikan
usaha kecil sebagai perusahaan yang mempunyai pekerja kurang dari 20 orang atau
nilai asset kurang dari Rp 200 juta. Usaha yang terlalu kecil dengan jumlah
pekerja yang kurang dari 5 orang dikatakan sebagai usaha kecil level mikro.
Definisi yang dibuat oleh pemerintah bertujuan untuk menyalurkan
bantuan-bantuan seperti pinjaman melalui program bantuan yang dibuat, misalnya
program Kredit Mikro, program tabungan usaha kecil dan sebagainya.
b.
Usaha Kecil : Perdagangan, Industri dan jasa
Usaha kecil
berbentuk perdagangan meliputi toko-toko kelontong, pengedar dan penggrosir
yang mempunyai toko-toko(store) di bangunan yang disewa atau dimiliki sendiri.
Mereka membeli barang dari grosir untuk di jual kepada pengecer atau konsumen
dengan nilai yang tidak begitu tinggi. Pemilik-pemilik pabrik kecil adalah
produsen yang beroperasi di bangunan kecil dengan nilai produksi yang tidak
terlalu besar. Di Indonesia, pemilik pabrik seperti ini amat banyak dan berada
di setiap daerah di seluruh pelosok tanah air. Keuletan rakyat yang begitu
gigih dalam menghasilkan barang, jika dapat dibina dengan baik oleh pemerintah,
rasanya dalam waktu cepat Indonesia dapat menjadi kekuatan dagang yang besar
seperti Cina dan Jepang. Kebanyakan perusahaan kecil di dalam bentuk jasa ini
meliputi perusahaan (konsultan), konsultan banguna, perusahaan cleaning
service, perhotelan dan pariwisata.
c.
Sumbangan Usaha Kecil
Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa usaha kecil
adalah penyumbang besar kepada kekuatan ekonomi negara dan telah terbukti
terutama di saat resesi ekonomi pada tahun 1985 dan 1997. Kesulitan pada masa
resesi ekonomi telah di bantu di atasi oleh kehadiran usaha-usaha kecil. Pada
saat pabrik-pabrik besar mulai merasakan efek kemunduran ekonomi dan memecat
para pekerja, usaha kecil terus bertahan. Malah mereka yang di PHK di
perusahaan besar turut aktif menjadi pengusaha untuk meneruskan kehidupan.
Sumbangan
usaha kecil kepada masyarakat dan juga negara adalah sangat signifikan dan
bentuk sumbangan tersebut di antarannya adalah memberikan pekerja. Pencipta
teknologi/ metode baru dan juga produk baru untuk kepentingan negara dan
sebagainya
d.
Bentuk-bentuk bisnis atau usaha kecil yang populer
v Jasa
v Konstruksi
v Keuangan dan
asuransi
v Grosir
(wholesaling)
v Transportasi
dan perakitan
2. WIRAUSAHA, KEWIRAUSAHAWAN DAN
MOTIVASI KEGIATAN
a. Memahami
arti Wirausaha
Dapatkah kita menggolongkan semua
orang yang memutuskan untuk bekerja sendiri dan mendirikan perusahaan sebagai
wirausaha? Kebanyakan pemikir dalam bidang bisnis akan memberikan jawaban :
tidak, kepada pertanyaan diatas. Seorang wirausaha mempunyai karakter pribadi
yang kuat, yang tidak selalu dimiliki oleh setiap orang yang memutuskan untuk
menjalankan usaha sendiri. Kita tidak boleh menamakan seorang penjual pisang
goreng di pinggir jalan, atau seorang pemilik restauran sebagai wirausaha.
Tetapi apabila seorang pekerja kantor di Jakarta memutuskan kembali ke
kampungnya di dekat Bogor dan menggunakan tanah orang tuanya yang ditanami ubi
kayu untuk menanam anggrek secara besar-besaran atau mengembangkan usaha
ternak, pemikir dalam bisnis akan menggolongkan hal tersebut seorang wirausaha.
Seorang wirausaha adalah individu
yang mempraktekkan sikap tekun dalam melaksanakan kerja. Berdasarkan konsep
tersebut, yaitu Wira yang antara lain dapat diartikan sebagai pahlawan,
dan usaha yang dapat diartikan sebagai melakukan kegiatan ekonomi,
wirausaha dapat didenifisikan dengan cara berikut. Seorang yang gigih berusaha menjalankan semua kegiatan bisns dorongan
tujuan mencapai hasil yang dapat di banggakan
b. Memahami
arti Kewirausahaan
Kebanyakan penulis dan pengkaji di
bidang bisnis mengartikan kewirausahaan sebagai sifat dan keahlian yang
dimiliki oleh para wirausahaan. Dengan demikian kewirausahaan dapat diartikan
sebagai karakter seorang wirausaha yang meliputi hal berikut:
·
Berani
mengambil resiko
·
Bijaksana
dalam membuat keputusan
·
Pandai
melihat kesempatan yang terbuka
·
Berkemampuan
menjadi manajer yang baik
c.
Karakteristik kewirausahaan
Banyak wirausahawan sukses mempunyai serangkaian
karakteristik yang membedakan mereka dari pemilik bisnis kecil lainnya. Contoh,
sifat banyak akal dan kepedulian terhadap hubungan pelanggan yang baik, bahkan
sering kali bersifat pribadi. Banyak wirausahawan sukses juga memiliki hasrat
kuat untuk menjadi bos bagi diri sendiri. Banyak yang mengekspresikan keinginan
“mengontrol hidup saya sendiri” atau “membangun usaha untuk keluarga” dan yakin bahwa membangun bisnis yang
berhasil akan membantu mereka meraih keinginannya. Mereka juga mampu berhadapan
dengan ketidakpastian dan resiko.
d. Alasan
mendirikan perusahaan
Terdapat beberapa sebab yang mendorong seorang
wirausaha mendirikan sebuah perusahaan sebab utama adalah:
1. Bebas
membuat keputusan
Biasanya individu yang ingin kebebasan bertindak lebih
suka berdagang daripada bekerja dengan orang. Sedangkan individu yang tidak
suka mengambil resiko lebih suka bekerja menerima gaji.
2. Dorongan
diri yang kuat
Motivasi dari dalam diri sendiri ini biasanya akan
mendorong individu untuk berdagang karena perusahaan menyediakan tantangan yang
besar dengan perolehan pendapatan yang lumayan.
3. Kesanggupan
untuk mengambil resiko
Semakin tinggi resiko yang diambil, semakin tinggi
pendapatan yang dapat dimiliki oleh perusahaan. Walau sekecil apapun sesuatu
perusahaan itu, resikonya tetap ada. Dengan demikian wirausaha ini adalah orang
yang siap menerima resiko. Yang pasti segala halangan dan resiko yang dihadapi
menjadikan mereka lebih kreatif.
4. Minat untuk
berdagang
Individu yang minat untuk berdagang akan terus mencoba
untuk berdagang. Seorang wirausahawan yang sejati mempunya minat yang tinggi
untuk berdagang.
5. Mendapat
kesempatan
Untuk individu yang punya minat berdagang dan mendapat
kesempatan mencipta keuntungan dari kesempatan berusaha dan membina satu
perusahaan, tidak akan melepaskan peluang itu walaupun menyadari resikonya
lebih tinggi daripada menjalani karir lain.
3. TEORI-TEORI KEWIRAUSAHAAN
Definisi dan pandangan terhadap
kewirausahaan banyak dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi, psikologi dan
sosiologi. Berikut adalah pandangan-pandangan tentang kewirausahaan mengikuti
perpektif yang berbeda yaitu menurut bidang Ekonomi, Psikologi, Sosiologi,
serta menurut Islam.
· Perspektif
Kewirausahaan Bidang Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, kewirausahaan adalah
sebagai dari input atau faktor produksi selain bahan mentah, tanah, dan modal.
Untuk seorang wirausaha ganjarannya (nilai atau perolehan) ialah keuntungan.
Keuntungan adalah ganti rugi yang dibayar karena resiko yang diambil seorang
wirausaha.
· Perspektif
Kewirausahaan Bidang Psikologi
Didalam bidang psikologi, sifat kewirausaha di kaitkan
dengan perilaku diri yang lebih cenderung kepada fokus dari dalam diri. Ini
termasuk sifat-sifat pribadi seperti tekun, rajin, inovatif, kreatif, dan
semangat yang terus menerus berkembang untuk bersikap independen.
· Perspektif
Kewirausahaan Bidang Sosiologi
Seorang wirausaha dari sudut pandang pengkaji sosial
ialah seorang oportunis yang pandai mengambil peluang dan kesempatan yang ada
dalam lingkungan. Seorang wirausaha adalah orang yang pandai bergaul,
mempengaruhi masyarakat untuk menyakinkan mereka bahwa apa yang ditawarkan
olehnya sangat berguna untuk masyarakat
·
Kewirausahaan
Menurut Islam
Kewirausahaan dan segala aktivitas baik kecil maupun
besar merupakan usaha yang di pandang sebagai ibadah dan diberi pahala jika
dilakukan menurut syarat-syarat yang telah ditetapkan baik segi memenuhi
tuntutan aqidah, akhlak maupun syariat. Dengan berlandaskan dasar-dasar dan
ruang lingkup ciri-cirinya, nyata bahwa tujuan Ekonomi Islam adalah bersifat
ibadah dan melaksanakannya berarti melaksanakan sebagian dari ibadah
menyeluruh.
Berikut ini beberapa dasar pertimbangan yang
menjadikan aktivitas ekonomi yang dilakukan dipandang sebagai ibadah yaitu “
v Aqidah harus
benar.
v Niat harus
lurus.
v Cara
melakukan kerja yang sesuai dengna ajaran islam.
v Hasilnya
betul dan membawa faedah kepada masyarakat banyak
v Tidak
meninggalkan ibadah wajib yang khusus.
B. MEMULAI DAN MENGOPERASIKAN BISNIS KECIL
Dalam
perkembangannya, memulai bisnis menjadi lebih mudah dan lebih cepat
dibandingkan dulu, lebih banyak peluang saat ini dibandingkan yang pernah ada
dalam sejarah, serta kemampuan untuk mengumpulkan dan menerima informasi sedang
mencapai puncaknya. Walaupun demikian, calon wirausahawan harus tetap membuat
keputusan yang tepat saat memulainya. Mereka harus memutuskan dengan tepat cara
masuk ke dalam suatu bisnis. Dan berikut akan dijelaskan beberapa hal yang
harus diperhatikan.
a. Menyusun rencana bisnis
Titik awal
hampir setiap bisnis baru adalah rencana bisnis dimana wirausahwan merangkum
strategi bisnis perusahaan dan menunjukkan cara strategi itu diimplementasikan.
Ada
tiga hal dalam menyusun rencana bisnis :
1) Menetapkan
tujuan dan sasaran
Hal
ini dibutuhkan untuk menentukan strategi produksi dan pemasaran, unsur-unsur
hukum dan organisasi, serta akuntansi dan keuangan.
2) Peramalan
penjualan (sales forecasting)
Ramalan
penjualan adalah salah satu unsur penting rencana bisnis. Seorang wirausahawan
harus menunjukkan pemahaman tentang pasar terkini, kekuatan dan kelemahan
perusahaan- perusahaan yang ada, serta sarana yang akan digunakan perusahaan
untuk bersaing. Dari hal ini, dapat diperkirakan ukuran pabrik, toko, atau
kantor yang diperlukan atau memutuskan berapa banyak persediaan yang harus ada
dan berapa banyak karyawan yang harus dipekerjakan.
3) Perencanaan keuangan
Rencana
keuangan merujuk pada rencana wirausahawan untuk mengubah semua aktivitas lain
menjadi uang. Umumnya mencakup anggaran tunai, laporan pendapatan, neraca, dan
bagan titik impas ( brakeeven ). Dan yang paling penting adalah anggaran kas,
yang menunjukkan berapa banyak uang yang dibutuhkan sebelum membuka bisnis dan
berapa yang diperlukan untuk menjaga bisnis itu tetap berjalan sebelum mulai
mendapatkan laba.
b. Memulai bisnis kecil
Dalam memulai suatu bisnis, seorang
wirausahawan harus berkomitmen untuk menjadi pemilik bisnis. Kemudian memilih
industri dan pasar tempat ia bersaing, yang dimana tidak hanya mempertimbangkan
tren industri, tetapi juga harus sesuai dengan minat dan bakat. Karena seorang
wirausahawan harus benar-benar memahami sifat dasar bisnis mereka. Berikut ada
dua pilihan dalam memulai bisnis :
1) Membeli
bisnis yang sudah ada
Ini
merupakan pilihan yang direkomendasikan oleh para pakar. Karena saat seorang
wirausahawan membeli bisnis yang ada, umumnya, mereka membeli bisnis yang
berhasil. Karena bisnis tersebut telah membuktikan kemampuannya menarik
pelanggan dan menghasilkan laba. Bisnis tersebut juga sudah menjalin hubungan
dengan berbagai pihak yang meminjamkan uang, para pemasok, dan pihak
berkepentingan lainnya.
2) Memulai dari
awal
Pada
beberapa calon wirausahawan, membentuk bisnis dari nol, menuangkan segala
pemikiran dan konsep bisnisnya dalam wadah tersebut, kemudian menumbuhkannya
menjadi suatu bisnis yang besar dan kokoh akan mendatangkan suatu kepuasan
tersendiri.Bisnis baru tidak akan menanggung kesalahan dari pemilik sebelumnya.
Selain itu juga dapat bebas memilih pihak yang meminjamkan uang, para pemasok,
pekerja, inventori, dan lokasi. Namun bisnis baru beresiko lebih besar daripada
bisnis yang sudah ada, karena mereka hanya membuat perkiraan prospek ke depan.
Berhasil tidaknya seorang wirausahawan bergantung pada kemampuan
mengidentifikasikan peluang suatu bisnis.
c. Membiayai bisnis kecil
Membiayai Bisnis Kecil Dalam
memulai bisnis, baik yang sudah ada maupun yang baru, tentu saja tetap
membutuhkan dana. Sumber dana itu bisa berasal dari dana pribadi dan dana
pinjaman. Namun sumber dana pribadi merupakan sumber dana yang paling utamayang
harus disiapkan oleh calon wirausahawan. Hal ini dikarenakan mendapatkan uang
dari bank, investor independen, dan pinjaman pemerintah menuntut usaha ekstra.
Berikut ada beberapa alternatif investasi :
1) sumber investasi
lainnya
Perusahaan
Modal Bersama adalah sekelompok investor kecil yang menanamkan uangnya di
perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan pesat.
Small-Bussiness Investment
Companies ( SBIC ) adalah peprusahaan investasi yang
diatur pemerintah federal yang meminjam uang dari SBA untuk diinvestasikan atau
dipinjamkan ke bisnis-bisnis kecil. SBIC sendiri adalah investasi dari para
pemilik sahamnya.
2) Program
keuangan SBA
Program
Keuangan SBA Program untuk mendukung bisnis-bisnis kecil yang memenuhi standar
ukuran dan kemandirian. Dengan program tersebut, bisnis kecil lebih mudah
mendapatkan pinjaman.
3) Program
keuangan SBA lainnya
Program
SBA Lainnya Meningkatkan keterampilan manajemen merupakan hal penting yang
harus diperhatikan para pemilik bisnis kecil. Dan SBA juga membantu dalam hal
tersebut dalam program Small Business Development Center ( SBDC ), yaitu
program SBA yang dirancang untuk mengkonsolidasi informasi dari berbagai
disiplin ilmu dan menyediakannya bagi bisnis kecil.
d. Waralaba
Waralaba adalah perjanjian yang
mengatur transaksi antara antara terwaralaba ( franchisee ) untuk membeli hak
menjual barang atau jasa dari terwaralaba (franchiser ). Waralaba mengizinkan
franchisee untuk menjual produk franchiser dan merupakan jalan yang bagus menuju
kewirausahaan. Sedangkan terwaralaba menerima ( melakukan investasi ) bukan
hanya dalam bisnis yang sudah jadi melainkan juga bantuan ahli dalam
menjalankannya.
-
Keuntungan waralaba : Dapat tumbuh cepat dengan menggunakan
investasi uang yang disediakan oleh terwaralaba. Keuntungan Terwaralaba:
Memiliki bisnis sendiri dan mendapatkan akses terhadap keterampilan manajemen
bisnis pasar. Terwaralaba tidak harus membangun bisnis langkah demi langkah,
dan karena setiap gerai waralaba. sedikit banyak merupakan salinan darisetiap
gerai lain, maka kemungkinan gagalnya lebih kecil.
-
Kerugian Waralaba : Biaya awal,
dimana harga masing-masing waralaba sangat bervariasi. Terwaralaba bisa juga
diwajibkan untuk menyumbang persentase penjualan kepada perusahaan induk.
e. Kegagalan dan keberhasilan bisnis kecil
Meskipun beberapa pemilik bisnis
berhasil mengembangkan bisnisnya bahkan mendunia, tidak sedikit pula pemilik
bisnis dan wirausaha yang mengalami kegagalan. Berikut akan dijelaskan beberapa
alasan keberhasilan dan kegagalan suatu bisnis.
·
Tren dalam memulai bisnis kecil
Ada
ribuan bisnis baru yang dibuka di Amerika Serikat tiap tahunnya. Beberapa
faktor menyebabkan tren itu, dan dalam bagian ini, kita akan berfokos pada lima
diantaranya.
1)
Kehadiran E-commerce
Kehadiran E-Commerce Atau disebut juga
perdagangan elektronis. Internet telah memberikan cara- cara baru dalam
melaksanakan bisnis, wirausahawan yang cerdik telah mampu menciptakan dan
memperluas bisnis-bisnis secara lebih cepat dan lebih mudah dibanding dulu.
2)
Peralihan
dari bisnis besar
Peralihan dari bisnis besar Saat ini semakin banyak
orang yang berasal dari suatu bisnis besar malah meninggalkan bisnis tersebut.
Bukan karena adanya ketidak cocokan dengan sistem operasinal bisnisnya, namun
para “mantan” pekerja tersebut menginginkan perkembangan yang lebih dengan cara
membuka usaha atau bisnis sendiri. Dimana hal ini didasari dengan
gagasan-gagasan baru yang ingin mereka kembangkan.
3)
Peluang bagi kaum minoritas dan wanita
Peluang bagi kaum minoritas dan wanita
Ribuan bisnis baru dimulai setiap tahunnya termasuk perusahaan milik perempuan
yang jumlahnya semakin meningkat serta bisnis baru yang diluncurkan oleh orang
afros amerika, hispanik dan anggota kelompok minoritas lainnya. Jumlah
perusahaan yang dimiliki oleh kaum wanita dan minoritas bertumbuh dengan cepat
disbanding dengan pertumbuhan bisnis Amerika Serikat secara keseluruhan.
Orang-orang yang memulai perusahaan-perusahaan ini melihat kepemilikan dan
operasi bisnis kecil sebagai alternatif yang menarik dan menguntungkan
dibandingkan bekerja unuk orang lain.
4)
Peluang global
Peluang global Peluang pasar selalu terbuka bagi semua
pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan
mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak
mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan
yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi
cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha dapat semakin
berkembang dan maju. Karakter semacam itu tampaknya juga melekat pada sederet
pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat dari kinerja perusahaan
yang dikelola yang hasilnya memang super.
Pesatnya perubahan menyebabkan kiat-kiat bisnis di
masa lalu menjadi usang untuk diterapkan di era persaingan global sekarang. Dewasa
ini akibat pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi, transportasi,
komunikasi, dunia usaha mendapatkan tantangan baru dalam bentuk dunia tanpa
batas yang menyebabkan arus sumber daya bergerak dengan lebih bebas, yang juga
berarti meningkatkan persaingan di antara para pelaku bisnis untuk mendapatkan
sumber daya yang dibutuhkan. Bagi pelaku bisnis yang dinamis dan proaktif,
sejumlah tantangan dipandang sebagai peluang bagi peningkatan dan pengembangan
usahanya di masa depan. Terbukanya batas-batas negara telah mempermudah
mobilitas dari suatu negara ke negara yang lain
5)
Tingkat keberhasilan yang lebih baik
Minimnya tingkat kegagalan yang dialami oleh
bisnis-bisnis kecil dalam tahun- tahun belakangan ini, menaik perhatiaan
orang-orang yang ingin berwirausaha. Kurang dari setengah dari semua bisnis
baru bertahan lebih dari 18 bulan dan hanya satu dari lima bertahan selama 10
tahun. Akan tetapi sekaang binis-bisnis baru mempunyai peluang yang lebih besar
untuk dapat bertahan. SBA memperkirakan bahwa paling tidak 40% dari semua binis
baru dapat berharap untuk bertahan sampai 6 tahun.
C. CIRI-CIRI WIRAUSAHA YANG BERHASIL
Keberhasilan seorang wirausaha
bergantung kepada kemapuan diri sebagai pengusaha dan tindakan-tindakan yang
pada dasarnya menunjukan bahwa ia merupakan manajer yang efektif dan efesien.
Sifat yang harus dimiliki seorang manajer meliputi hal-hal berikut:
1)
Berkeyakinan tinggi
Wirausaha
selalu yakin terhadap dirinya, berpikiran yang bebas dan bersikap independen.
2)
Berorientasi kemanusiaan
Selalu
mempunyai hati yang lembut, mudah bergaul dan berkawan dengan orang-orang di
sekelilingnya, tidak membedakan apakah orang tersebut klien (pelanggan),
pesaing atau pegawainya.
3)
Berorientasi tugas dan keputusan
Setiap
wirausaha mempunya orientasi keuntunan dan sangat mementingkan pencapaian
objektif, tujuan dan hasil dari daya upayanya guna mencapai keberhasilan yang
padca umumnya selalu berusaha sepenuh tenaga untuk mencapai kesuksesan.
4)
Sikap keaslian ide dan kreatif
Selalu
memikirkan tentang konsep asli atau original dan mempunyai pemikiran yang
kreatif serta selalu mencoba memperbarui barang
dan jasa yang telah dicipta dan ditunjukkan di pasaran.
5)
Berorientasi masa depan
Senantiasa
memandang ke depan dan tidak menoleh kebelakang dalam kegiatannya. Serta
mempunya pandangan meluas tentang masa depan dan kesempatan yang ada.
6)
Bersedia mengambil resiko
Selalu
menghadapi resiko disebabkan ketidaktentuan masa depannya. Selalu bersedia
menghadapi resiko dan menganggap bahwa lebih tinggi resikonya maka tinggilah
kemungkinan untuk yang akan diperoleh perusahaan.
7)
Kemampuan membuat keputusan
Apabila
seoarang wirausaha mengambil keputusan yang salah, maka dia akan selalu belajar
dari kesalahannya. Pada umumnya seorang wirausaha adalah seorang pembuat
keputusan yang baik.
8)
Berorientasi perencanaan
Selalu
mempunyai upaya untuk merencanakan semua kegiatannya.
9)
Kemampuan mendirikan perusahaan
Mempunyai
keefisienan istimewa dalam mengelola segala kegiatan, pegawai dan
perusahaannya.
10) Kemampuan
manajemen
Kemampuan
menjadi manajer yang baik yang didasarkan pada kemampuan merencana,
mengorganisasi, memimpin, dan mengawasi merupakan kualitas manajemen yang
dimiliki seorang wirausaha.
D. FAKTOR-FAKTOR KEGAGALAN KEGIATAN SEORANG WIRAUSAHA
Unsur-unsur atau faktor-faktor yang
menimbulkan kegagalan dalam kegiatan seorang wirausaha dapat dibedakan kepada
dua unsur pokok: yaitu kegagalan pada ketika belum memulai usaha dan kegagalan
ketika menjalankan usaha. Faktor yang menimbulkan kegagalan pada saat belum memulai
usaha adalah:
·
Memulai
usaha tanpa penelitian dan perencanaan
·
Kesalahan
memilih tanpa penelitian dan perencanaan
·
Tidak cukup
modal dan alokasi tidak tepat
·
Kesalahan
dalam mengambil ahli perusahaan
Faktor yang menimbulkan
kegagalan pada ketika sedang menjalankan usaha adalah:
·
Manajemen
uang tunai tidak efisien
·
Manajemen
kredit lemah
·
Meminjam
tanpa pertimbangan
·
Kesalahan
perputaran stok
·
Kesalahan
menggunakan ruang dagang
·
Stok barang
melebihi dari yang diperlukan
·
Pemborosan
dalam menghiasi toko
·
Kegagalan
menyimpan catatan perusahaan
·
Perkembangan
perusahaan yang melebihi kemampuan
·
Mutu jasa
yang semakin menurun
E. KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN BISNIS KECIL
a)
Alasan-alasan
kegagalan
Alasan-alasan Kegagalan Dalam dunia wirausaha memang
banyak sekali tantangan yang dihadapi, tantangan tersebut akan membuat
pengusaha dihadapkan pada 2 pilihan, yang pertama, adalah orang yang mengambil
pilihan untuk menyerah dan menutup buku dan mengubur semua kenangan buruk
kegagalan dalam berwirausaha. Yang kedua, adalah orang yang lantas berpikir dan
menganalisa kesalahan dalam berwirausaha, mencari solusi untuk bangkit kembali
dan pantang menyerah. Dan biasanya, pilihan kedua tersebut yang kelak akan
mendapatkan hasil yang sesuai dengan jerih payah dalam berusaha. Mengapa
sejumlah bisnis berhasil sementara lainnya gagal ? walaupun tidak ada pola yang
tetap, ada beberapa faktor umum yang mempengaruhi kegagalan bisnis.
1)
Manajerial
yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman
Kewirausahaan
dalam konteks usaha masyarakat, tetap perlu ada pengalaman usaha. Apabila tidak
tahu cara membuat keputusan dasar bisnis atau memahami konsep dan prinsip dasar
manajemen, maka kecil kemungkinan mereka bisa berhasil dalam jangka panjang.
2)
Kurang
memberi perhatian
Beberapa
wirausahawan yang terlalu yakin bahwa usahanya berjalan dengan lancar, hanya
mengabdikan sedikit waktu untuk bisnis barunya. Tanpa disadari bisnis kecil pun
membutuhkan komitmen waktu yang sangat tinggi. Para wirausahawan yang tidak mau
mengabdikan waktu dan usaha yang diperlukan suatu bisnis tidak akan mungkin
dapat bertahan.
3)
Sistem
kontrol yang lemah
Lemahnya sistem pengontrolan di
setiap lini perusahaan, seperti penjualan, persediaan, piutang, pengeluaran
biaya operasi perusahaan terutama di bidang penjualan, sistem penjualannya,
cara pencapaian target, cara mendapatkan pelanggan dengan biaya yang efisien,
cara menjualnya, cara pengiriman, metode penjualannya, harga jualnya dan cara
pemantauannya akan menimbulkan masalah yang harus diwaspadai oleh para
wirausahawan. Sistem kontrol yang efektif sangat diperlukan untuk membantu agar
bisnis tetap bertahan. Apabila sitem kontrol tidak memberikan gejala-gejala
akan terjadinya masalah, manajer mungkin menghadapi masalah yang serius sebelum
kesulitan-kesuliatan yang lebih mudah terlihat menimpa mereka.
4)
Kurangnya
modal
Modal
kerja yang tidak cukup sering dihadapi oleh pemilik bisnis. Pemilik bisnis dulu
terlalu optimis dan tidak sabar. Wirausahawan sendiri sangat optimis mengenai
seberapa cepat mereka mulai mendapatkan laba. Selain itu pengelolaan modal
sangatlah diperlukan, dimana harus diusahakan untuk memisahkan serta
memperhitungkan anggaran dana usaha dan pribadi agar tidak terjadi percampuran
dana.
b)
Alasan-alasan
keberhasilan
Suatu manajemen bisnis tidak akan berjalan tanpa
adanya seorang manajer yang menahkodai bahtera manajemen suatu perusahaan.
Mungkin ada beberapa dari anda yang berfikir bahwa hanya perusahaan besar saja
yang memerlukan manajer. Untuk perusahaan kecil tidak diperlukan manajer karena
akan menambah pengeluaran sehingga bukannya untung, perusahaan malah akan
merugi.Namun, hal tersebut tidaklah benar karena sebuah usaha memerlukan manajemen
bisnis untuk bisa berjalan di jalur yang benar dan berkembang. Oleh karena
itulah diperlukan seorang manajer untuk mengendalikan manajemen bisnis di dalam
perusahaan. Umumnya ada empat faktor dasar yang dikemukakan untuk menjelaskan
keberhasilan bisnis kecil, yaitu :
1)
Kerja keras,
dorongan dan dedikasi
Para
wirausahawan harus berkomitmen dalam mencapai keberhasilan dan rela
menghabiskan waktu dan usaha sebanyak mungkin untuk dapat mewujudkannya.
2)
Permintaan
pasar akan produk atau jasa yang disedikan
Analisis
yang cermat terhadap kondisi pasar dapat membantu para pemilik bisnis kecil
melihat kemungkinan permintaan produk mereka di pasar.
3)
Kompetensi
manajerial
Para
wirausahawan dapat mendapatkan kompetensi melaui pelatihan atau pengalaman yang
didapat dengan berkecimpung dalam dunia bisnis sebelunnya atau bahkan belajar
dari keahlian orang lain.
4)
Keberuntungan
Selain tiga faktor di atas, faktor
lucky ( keberuntungan ) merupakan faktor penting. Memang tidak bisa diprediksi
kapan keberuntungan akan datang. Namun saat faktor itu datang di saat yang
tepat, akan sangat membantu keberhasilan suatu bisnis.
F. DAYA CIPTA DAN PEMBARUAN DALAM CIPTAAN PRODUK
Memiliki
daya cipta dan selalu berusaha mewujudkan pembaruan merupakan syarat yang perlu
dimiliki oleh seorang wirausaha yang sukses. Langkah untuk mengembangkan daya
cipta adalah:
·
Melalui
kuesioner
·
Melalui
brainstorming
·
Melalui
pemerhatian
·
Mengembangkan
dan mengumpulkan ide
·
Mencari ide
dari konsumen
·
Analisis
mengenai pekerja
Melalui daya cipta yang berkembang, berbagai ide dan
gagasan akan dapat diwujudkan. Tidak semua ide ini harus dilaksanakan. Harus
dipilih yang sesuai dan yang paling baik untuk dilaksanakan. Proses mencipta
dan memilih ide adalah:
·
Pengenalan
dan pengembangan produksi yang mungkin dihasilkan (mengembangkan ide)
·
Penyaring
ide dikembangkan
·
Tahap
penilaian ide
·
Tahap
merumuskan konsep
·
Tahap
pengembangan produk
·
Tahap ujian
pemasaran
Dengan cara bagaimanakah seorang wirausaha mewujudkan
ide untuk melakukan pembaruan? Hal itu dapat berasal dari berbagai sumber,
yaitu:
·
Penilaian
konsumen
·
Inovasi
terhadap produk yang ada
·
Kebijakan
pemerintah
·
Penelitian
dan pengembangan
·
Dari tenaga
professional dan konsultan
·
Dari saluran
distribusi
Pembaruan yang dapat dilakuan suatu
perusahaan dapat dibedakan kepada tiga jenis: mewujudkan pasar baru,
mengembangkan teknologi baru dan menemukan kegunaan baru untuk barang yang
sudah ada. Seterusnya dalam melakukan pembaruan harus diingat agar langkah itu
akan memberikan prospek keuntungan yang baik dan terdapat dana yang cukup untuk
melakukan pembaruan.
G. PERENCANAAN PERUSAHAAN (Business Plan)
a.
Arti dan
tujuan perencanaan perusahaan
Perencanaan
perusahaan memberi pengelola sesuatu yang boleh dirujuk dan dinilai berdasarkan
prestasi yang dicapai oleh perusahaan dan kelompok manajemen.
Definisi rencana perusahaan
Rencana
perusahaan merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha untuk
menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi
pemasaran, kemampuan manajemen dan kepakaran pihak pengelola. Perencanaan
perusahaan diibaratkan sebagai peta petunjuk perjalanan. Ia menceritakan cara
menuju sasaran, tujuan, dan bagaimana cara untuk mencapai kesemuanya. Secara
lengkap ia merangkum misi, tujuan dan sasaran, anggaran (budget), ramalan
keuangan, target pasar, strategi pengembangan dan lain-lain.
Tujuan perencanaan perusahan
Perencanaan
perusahaan mempunya beberapa tujuan terutamanya adalah dalam membimbing para
pengusaha yaitu
-
Petunjuk untuk mengelola perusahaan
-
meminimalkan kesalahan,
-
mengefektifkan penggunaan sumber-sumber
-
memudahkan pengawasan
-
meyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan
-
menilai perestasi dan kemajuan perusahaan
b. Penggunaan Dokumen Perencanaan Perusahaan
-
Pihak yang berkepentingan
Pihak yang berkepentingan terdiri dari investor, bank
dan institusi keuangan lain atau penyedia dana
-
Pihak Manajemen
Pihak manajemen dan pekerja perlu memahami ruang
lingkup tugasnya dengan jelas, menerima arahan yang tepat, dan mempunya tujuan
yang dapat dicapai dan dijalankan bersama.
c. Format Utama Perencanaan Perusahaan
Dokumen yang menerangkan rencana perusahaan sangat
diperlukan oleh para pemegang saham, penyedia dana lain, para manajer dan
seluruh pegawai. Untuk membuat suatu penulisan mengenai perencanaan perusahaan,
perlu di pertimbangkan hal-hal berikut:
·
Definisikan
rencana perusahaan dan tujuannya
·
Buat Ringkasan Eksekutif : Ringkasan
eksekutif perlu meliputi hal-hal seperti misi perusahaan, kelebihan dan
keunikan jualan, perencanaan untuk masa depan (jualan, biaya, dan keuntungan),
kebutuhan usaha (inventori, tahan, bangunan, peralatan, modal kerja dan
lain-lain), prosedur dan penjadwalan pembayaran kepada investor serta modal
yang diperlukan.
·
Buat
introduksi (pengenalan) atau pengantar : Pengenalan lebih tertumpu kepada
tujuan penyediaan rencana perusahaan. Adakah rencana ini bertujuan untuk
mencapat sumber pembiayaan atau untuk kegunaan internal sebagai petunjuk untuk
mencapai tujuan perusahan.
·
Terangkan
sasaran dan tujuan : Bagian ini memerlukan anda menyatakan tujuan jangaka
pendek dan tujuan jangka panjang. Diperlukan untuk membentuk visi dan
menentukan arah yang ingin dituju perusahaan dalam waktu beberapa tahun
kedepan.
·
Tunjukan
latar belakang perusahaan : Menerangkan secara ringkas tentang sejarah operasi
perusahaan, menerangkan kedudukan keuangan dan peristiwa pentin yang dialami
saat perusahaan menjalankan operasi. Hal kedua yang harus ditekankan ialah
memberi fokus kepada pencapaian objektif pada masa lalu dan bagaimana
penampilan perusahaan dibentuk.
·
Terangkan
latar belakang Pemilik/Mitra/Kongsi : Menerangkan apakah jenis kepemilikan
perusahan tersebut.
·
Tunjukan
struktur organisasi : Dalam perencanaan perusahaan, kekuasaan dan wewenang perlu
dijelaskan dengan terperinci agar apabila sesuatu masalah timbul, maka ia dapat
deselesaikan dengan segera.
· Rencana pemasaran
: rencana permasaran perlu menunjukkan minat pasar yaitu konsumen yang
menginginkan barang dan sanggup membayar untuk barang tersebut. Rencana
pemasaran meliputi strategi pemasaran, yaitu kumpulan bakal konsumen yang akan
menjadi konsumen barang yang akan dihasilkan.
·
Buat rencana
keuangan : Dalam rencana ini segala tujuan, misi dan visi akan diterjemahkan dalam
bentuk uang yang diperincikan menurut hari, minggu, bulan dan tahun.
·
Proyeksikan
kedudukan keungan perusahaan : menerangkan kedudukan harga perusahaan seperti
kas, rekening, belum terima (piutang), inventaris, mesin dan peralatan, tanah,
dan sebagainya.
·
Statement Aliran Kas : menerangkan kedudukan hasil
(pendapatan) yang diharapkan/diramalkan, perbelanjaan, aset, liability dan
ekuiti yang diidentifikasi yang meliputi aliran kas masuk dan aliran kas keluar
pada satu waktu tertentu.
·
Sertakan
lampiran : bagian ini meliputi penyediaan dokumen tambahan, yang bertujuan
untuk menguatkan argumen dan mendukug data-data yang dikemukakan pada bagian
sebelumnya.
Perencanaan perusahaan ini akan
memberi gambaran kepada semua pihak tentang tujuan yang ingin dicapai,
langkah-langkah yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan, sumber-sumber daya
yang diperlukan dan akan diguanakan dan prospek keuntungan yang akan diperoleh.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan “Mengembangkan Usaha Kecil
dan Peranan Kewirausahaan “ dapat disimpulkan bahwa :
Perusahaan kecil tidak dapat dipisahkan dengan
kewirausahaan. Kegiatan seorang wirausaha sering dikaitkan dengan perusahaan
kecil, dan hal itu disebabkan karena ciri yang ada pada seorang wirausahawan
yang dikatakan tidak dapat bekerja di dalam organisasi besar.
B. SARAN
Banyak sekali hal-hal yang perlu dipelajari dalam
mengembangkan sebuah usaha, maka dari itu seorang wirausaha harus selalu
belajar untuk menjalani usaha dan selalu berinovasi untuk menciptakan sesuatu
yang kreatif serta harus selalu mengamalkan ciri-ciri seorang wirausaha yang
berhasil. Agar senantiasa selalu menjaga bisnisnya untuk tetap berjalan
sebagaimana yang diharapkan.
penulis
mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi sempurnanya
makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Sukirno,Sadono.2004.Pengantar
Bisnis.Jakarta:Kencana
2. Griffin, bisnis, edisi kedelapan;
Erlangga